Senin, 18 Agustus 2014


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ


A.   Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
a.   Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini , anda diharapkan dapat:
1.    Menuliskan susunan sebuah atom suatu benda
2.    Menuliskan sifat-sifat dari mutan listrik
3.    Menuliskan lima cara membangkitkan beda potensial (tegangan)
4.    Menuliskan pengertian arus listrik
5.    Menuliskan pengertian tahanan listrik
6.    Menghitung besar tahanan suatu kawat listrik
7.    Menuliskan kelebihan energi listrik dibanding dengan energi lain
b.   Uraian Materi
1.   Molekul dan Atom
Benda padat, cair dan gas terdiri dari molekul-molekul. Molekul  merupakan bagian yang terkecil dari bahan dan masih mempunyai sifat-sifat yang sama dengan bahannya. Molekul itu sendiri tersusun dari atom dan atom tersusun dari sebuah inti (nukleus) yang dikitari oleh elektron dengan kecepatan yang amat tinggi. Gambar 1-1 merupakan ilustrasi dari sebuah atom.
                
Gambar 1. Elektron-elektron yang bermuatan negatif mengitari inti yang bermuatan positif. Dilintasan yang terluar terdapat elektron bebas.

Elektron merupakan suatu partikel listrik yang mengandung muatan negatif (-). Karena kecepatannya dalam mengitari inti, maka elektron mempunyai tenaga (energi) yang amat besar. Inti atom terdiri ari proton dan elektron. Proton memiliki massa ± 1836 kali massa elektron dan mempunyai muatan listrik positip (+) yang sama besarnya dengan muatan litrik seluruh elektron yang mengitarinya, tetapi arahnya berlawanan sifatnya. Neutron tidak bermuatan listrik (netral).


Muatan listrik yang senama (positif dan positif atau negatif dan negatif) mempunyai sifat tolak menolak. Muatan listrik yang tidak senama (positif dan negatif) mempunyai sifat tarik menarik. Proton di dalam inti saling menolak, tetapi dengan elektron saling tarik menarik. Karena gaya tarikan yang kuat inilah elektron tidak terlepas dari lintasannya. Tetapi pada lintasan terluar yang terjauh jaraknya dari inti, tarikan antara elektron dan proton kurang kuat. Elektron pada lintasan terluar dapat keluar dari ikatan atomnya bila terpengaruh oleh suatu energi. Elektron yang keluar dari ikatan atomnya disebut elektron bebas. Jumlah proton di dalam atom sama dengan jumlah elektron yang mengitari inti, maka atom itu netral (tidak bermuatan). Susunan atom disegala macam zat itu sama. Perbedaannya hanya di dalam jumlah proton, neutron dan elektronnya. Misalnya atom zat air mempunyai satu proton dan tidak ada neutron didalam intinya. Hanya ada satu elektron yang mengitari inti (Gambar 2). Atom Helium mempunyai dua proton dan dua neutron didalam intinya, dikelilingi oleh dua elektron (Gambar 3). Sedangkan inti atom Lithium tersusun dari tiga proton dan empat neutron dikelilingi oleh tiga elektron (Gambar 4). Jumlah protonnya dan elektronnya menunjukkan urutan nomor atau zat. Jadi zat air mempunyai nomor atom satu, Helium dua, Lithium tiga, begitu seterusnya dengan zat lainnya.






Gambar 2. Atom Zat Air, Satu Proton, Satu Elektron


                     
Gambar 3. Atom Helium, dua proton, dua neutron, dan dua elektron
                     


Gambar 4. Atom Lithium, tiga proton, empat neutron, tiga elektron

2.   Pengertian Tegangan (Beda Potensial) Listrik
Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang, maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara:
a.    Induksi
b.    Tenaga kimiawi
c.    Panas
d.    Cahaya
e.    Listrik piezo
3.   Pengertian Arus Listrik
Perpindahan elektron bebas dalam suatu penghantar yang dihubungkan pada kutub positif (kekurangan elektron) sebuah batery dan kutub negatif (kelebihan elektron) sebuah baterai disebut arus elektron. Gambar 5 menunjukkan jalannya elektron bebas yang berpindah dari atom ke atom di dalam penghantar.

Gambar 5.  Atom no 2 yang kekurangan elektron menarik elektron Bebas dari atom pertama.
Atom no 3 yang kekurangan elektron menarik elektron bebas tadi dari atom no 2, begitu seterusnya elektron bebas berpindah dari atom ke atom sepanjang penghantar, merupakan arus elektron

Jadi arus elektron terjadi bila ada proses perpindahan elektron. Arus listrik mengalir dari titik positif ke titik negatif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah perpindahan elektron. Kuat arus listrik tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang dalam satu satuan waktu. Satuan untuk banyaknya elektron ialah coulomb. Satu coulomb sama dengan 6,28x1018 elektron. Kuat arus listrik mempunyai satuan amper (coulomb/second).
4.   Pengertian hambatan listrik
Perjalanan elektron dalam penghantar (kawat penghantar) amat berliku-liku di antara berjuta-juta atom. Dalam perjalanannya elektron bertumbukan satu dengan yang lainnya dan juga bertumbukan dengan atom. Rintangan yang terdapat di dalam penghantar ini disebut tahanan penghantar itu. Satuan tahanan penghantar ialah ohm diberi lambang Ω (omega).
Satu ohm ialah satu kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dan berpenampang 1 mm2 pada suhu 0o celcius.
Penghantar yang mempunyai tahanan kecil amat mudah dialiri arus listrik, dikatakan mempunyai daya hantar listrik yang besar. Penghantar yang mempunyai tahanan besar, sulit dialiri arus listrik, dan dikatakan mempunyai daya hantar listrik yang kecil. Jadi kita katakan bahwa besarnya nilai tahanan berbaning terbalik dengan besarnya nilai arus yang mengalir.
Tahanan suatu penghantar dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
R = ρ x l/q

Dimana : R = tahanan dalam satuan ohm
L = panjang penghantar dalam satuan meter
ρ = tahanan jenis penghantar dalam satuan ohm-mm2/m
q = luas penampang penghantar dalam satuan mm2

Contoh:
Kawat tembaga yang panjangnya 10 m dengan luas penampang 0,5 mm2 dan tahan jenisnya 0,0175. Hitunglah besarnya tahanan kawat itu.
Jawab:
R = ρ x l/q

       10 x 0,0175
R = -----------------   à   R= 0,035 ohm
                0,5

 5.   Manfaat Dasar dari Kelistrikan
Listrik merupakan suatu bentuk tenaga atau energi seperti panas, cahaya, tenaga mekanik dan tenaga kimiawi. Energi listrik mempunyai kelebihan dibanding dengan energi lain diantaranya ialah:
·         Energi listrik lebih mudah disalurkan
·         Energi listrik lebih mudah didistribusikan kedaerah yang luas
·         Energi listrik dapat lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi panas, cahaya, tenaga mekanik, kimiawi.
Kita menggunakan istilah listrik apabila listrik itu digunakan untuk menjalankan motor listrik, menyalakan lampu, menghasilkan panas dan membuat maknit listrik. Sedangkan istilah elektronik pada umumnya kita pakai apabila listrik itu digunakan untuk menyalakan pesawat radio, televisi, amplifier, komputer dan lain-lain alat eletronik yang memakai transistor atau IC.
Penggunaan listrik:
·         Dalam rumah tangga digunakan untuk menyalakan lampu, memanaskan seterika listrik, menyalakan kipas angin (Fan), menyalakan radio, TV, tape, amplifier, coolcas, pompa air, dll.
·         Dalam dunia perdagangan dan inustri, listrik digunakan untuk pesawat telepon, alat-alat komunikasi radio, komputer, mesin-mesin produksi seperti mesin bubut, gerinda, yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.
·        Untuk angkutan listrik digunakan untuk menjalankan kereta api listrik, mobil listrik.
B.   Rangkuman
1.    Arus listrik sama dengan arus elektron tetapi berlawanan arahnya
2.    Hambatan kawat listrik dapat dihitung dengan rumus:
R =R = ρ x l/q
Dimana:  R = tahanan dalam satuan ohm
L = panjang penghantar dalam satuan meter
ρ = tahanan jenis penghantar dalam satuan ohm-mm2/m
q = luas penampang penghantar dalam satuan mm

3.    Kelebihan energi listrik dibanding dengan energi lain ialah:
a)    Energi listrik lebih mudah disalurkan
b)   Energi listrik lebih mudah didistribusikan ke daerah yang luas
c)    Energi listrik lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi panas, cahaya, tenaga mekanik, kimiawi.

Kegiatan Belajar 2
a.   Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, siswa diharapkan dapat:
1.    Menuliskan manfaat magnit pada teknik listrik dan teknik elektronika
2.    Menghitung besar gaya tarik antara dua kutub magnit
3.    Menuliskan manfaat magnit listrik pada teknik elektronika
4.    Menuliskan fungsi motor listrik pada umumnya
5.    Menuliskan fungsi generator listrik pada umumnya
b.   Uraian Materi
1.   Magnit
Sebuah magnit adalah sepotong baja yang dapat menarik potongan baja, besi, nikel dan kobalt. Magnit alam ditemukan di Magnesia sebuah kota dekat Smyrna di Turki (kata magnit berasal dari Magnesia ini). Magnit yang dibuat orang pada dasarnya mempunyai tiga bentuk yaitu magnit batang, magnit tapal kuda dan magnit jarum.
      

          Gambar 6.  jenis magnet
Gaya tarik magnit yang terkuat terdapat pada ujung-ujungnya yang disebut kutub.
Apabila sebuah magnit jarum kita gantungkan dengan seutas tali, maka magnit jarum itu selalu mengambil kedudukan yang tetap, satu kutub menunjuk ke utara, dan kutub lain menunjuk ke selatan. Kutub yang menunjuk kearah utara disebut kutub utara dan kutub yang menunjuk ke arah selatan disebut kutub selatan.
Jika kutub utara kita dekatkan pada kutub utara, maka kutub utara magnit jarum tadi menghindar (menjauh). Tetapi jika kutub selatan kita dekatkan dengan kutub utara magnit jarum itu, maka mendekatlah kutub utara magnit jarum itu kekutub selatan. Jadi kutub magnit yang senama tolak-menolak dan kutub magnit yang tidak senama tarik menarik.
Besar gaya tolak atau gaya tarikantara dua kutub magnit dinyatakan oleh coulomb dengan rumus:
        M1 x M2
K = -------------                 K  = gaya dalam satuan dine
             R2                              1 dine = 1,02 mg gaya
                                      M1 = kuat kutub pertama dengan
                                              satuan weber
                                      M2 = kuat kutub kedua dengan
                                              satuan weber
                                      R  = jarak antara dua kutub dalam
                                              satuan

                            


Gambar 7 . Dua Kutub Magnit yang saling berhadapan dengan jarak R

Misalnya sebuah kutub utara dengan kuat kutub 5 weber berada dekat kutub selatan dengan kuat kutub 10 weber. Jarak antara dua kutub 0,5 cm. Maka besar gaya tarik antara kedua kutub itu ialah :
        M1 x M2                                 5 x 10
K = -------------       K = -------------                 K = 200 dine
            R2                                       (0,5)2


Medan magnit ialah ruang yang didalamnya terdapat pengaruh garis gaya magnit. Garis-garis gaya magnit keluar dari kutub utara berjalan di luar magnit masuk ke kutub selatan. Di dalam magnit garis gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.



Gambar 8 . Garis Gaya Magnit
Manfaat magnit dalam teknologi elektronika antara lain untuk :
·         Loudspeaker
·         Microphone
·         Motor tape
·         Head erase tape
·         Motor kipas (fan) pendingin
2.   Kemagnitan Listrik
Yang dimaksud kemagnitan listrik ialah kemagnitan yang dibangkitkan oleh arus listrik. Misalnya arus listrik yang mengalir didalam penghantar membangkitkan magnit disekelilingnya. Sebuah kumparan (lilitan) kawat bila dialiri listrik akan membangkitkan medan magnit, satu ujung menjadi kutub utara dan ujung yang lain menjadi kutub selatan.
Hubungan arah arus dan garis gaya magnit dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, seperti gambar di bawah ini.

            

          Gambar 9. Menentukan Arah Garis Gaya Magnit Listrik

Ibu jari yang menunjuk ke depan sebagai arah arus yang mengalir dalam penghantar. Sedangkan keempat ibu jari yang melingkari penghantar menunjukkan arah garis gaya magnit. Bila arus yang mengalir dalam penghantar diperbesar, maka medan magnitpun membesar, garis-garis gayanya mengembang. Kalau arus diperlemah garis-garis gayanya menyusut dan akan menghilang bila arus dihentikan.
                                       

 Gambar 10. Garis Gaya yang Mengembang   
                                


     Gambar 11. Garis Gaya yang Menyusut

Apabila sepotong penghantar kita belit-belitkan menjadi susunan banyak lilit disebut kumparan. Jika melalui kumparan kita alirkan arus listrik, maka tiap lilit menjadi magnit tipis dan seluruhnya membentuk sebuah magnit besar yang sifatnya seperti batang magnit. Garis-garis gaya keluar dari kutub utara masuk ke kutub selatan. Di dalam ruang kumparan garis-garis gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.

3.   Prinsip Dasar Motor Arus Searah
Motor listrik ialah mesin berputar yang bertujuan mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Gambar 13 memperlihatkan kumparan jangkar yang terdiri dari satu belitan kawat dan terletak diantara kutub-kutub magnit.


          Gambar 13  Prinsip Dasar Motor Arus Searah

Kalau kumparan itu dilalui arus, maka pada tiap-tiap sisi kumparan akan timbul medan magnit listrik. Medan magnit listrik ini akan menimbulkan gaya Lorentz. Arah gaya itu ditetapkan dengan kaidah tangan kiri. Apabila tangan kiri diletakkan sedemikian rupa sehingga garis-garis gaya magnit dari kutub utara ke kutub selatan jatuh pada tapak tangan, sedangkan jari-jari yang direntangkan menunjuk arah arus yang mengalir pada lilitan, maka ibu jari yang direntangkan itu menunjukkan arah gaya pada kawat. Kedua gaya yang timbul itu merupakan sebuah kopel. Jika kopel itu lebih besar dari kopel mekanik yang berlawanan, maka kumparan itu akan berputar. Kalau kumparan berputar 90o kopel itu menjadi nol, karena lengan kopel kopel itu menjadi nol. Untuk menggerakkan kumparan melalui kedudukan mati (nol), maka kumparan itu harus bertenaga gerak yang cukup kuat, sedang arah arus dalam kumparan pada saat itu harus juga dibalikkan. Untuk membalikkan arah arus dibutuhkan sebuah komutator.
Kopel yang dibangkitkan oleh satu kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimal dan nol. Untuk mendapatkan kopel yang lebih sama rata dan juga lebih besar, diperlukan sejumlah besar kumparan di sekeliling jangkar. Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri pada komutator.
4.   Prinsip Generator Arus Searah
Fungsi dari generator ialah mengubah daya mekanik (putar) menjadi daya listrik.
Kerja sebuah generator berdasarkan arus imbas listrik. Kumparan yang terdiri dari banyak lilit diputarkan dalam medan magnit, sehingga memotong garis-garis gaya magnit dan terjadilah ggl (gaya gerak listrik) di dalam kumparan itu. Gambar 14  menunjukkan prinsip terjadinya ggl hasil induksi dalam kumparan.
        
 


      Gambar 14. Prinsip Terjadinya Ggl Hasil Induksi dalam Kumparan
Gambar 15  memperlihatkan sebuah lilit kawat penghantar yang diputarkan di dalam medan magnit. Sisi kanan dan sisi kiri lilit memotong garis gaya magnit, sehingga dalam kedua sisi kawat dibangkitkan ggl. Arah ggl di sisi kiri ke belakang, di kawat sisi kanan kemuka (hal ini berlawanan karena arah gerakannya juga berlawanan).
           

          Gambar 15 . Arah Ggl dalam Sebuah Kumparan
Jika masing-masing ujung belitan itu dihubungkan dengan cincin-cincin tembaga, yang tersekat terhadap poros dan terhadap satu dengan lainnya, maka pada lilitan itu dapat dihubungkan sebuah tahanan luar dengan sikat-sikat sedemikian, sehingga belitan dengan tahanan luar itu selalu merupakan suatu rangkaian tertutup. Sebagai akibat tegangan bolak balik yang dibangkitkan di dalam lilitan, maka pada rangkaian tahanan timbul arus bolak-balik. Cincin-cincin tembaga itu tadi disebut komutator (pembalik).
Untuk menentukan arah arus pada tiap-tiap titik berlaku juga kaidah “tangan kanan”. Gambar 16 memperlihatkan cara menentukan ggl pada belitan sebuah generator.
      

          Gambar 16. Menentukan Ggl pada Belitan Sebuah Generator
Pemasangan sikat-sikat pada komutator harus sedemikian rupa sehingga sikat-sikat itu pindah dari satu kelain setengah bulatan pada saat perubahan arah ggl, arus didalam belitan berubah arahnya yaitu pada saat belitan melalui garis netral.


          Gambar 17. Posisi Arah Arus pada Setengah Putaran Belitan
Bila kumparan diputar seperti dalam keadaan pada gambar 17a, maka ggl pada sisi a berarah meninggalkan kita dan pada sisi b berarah menuju kita. Dalam rangkaian luar arus mengalir dari sikat I ke sikat  II, dan pada saat itu sikat II berpolaritas negatif.
Jika belitan itu sudah mencapai keadaan seperti pada gambar 17b, maka kedua bagian komutator dihubungkan oleh sikat-sikat dan untuk sementara waktu belitan-belitan dihubung singkat. Hal ini tidak merugikan karena belitan melalui garis netral, sehingga tidak dibangkitkan ggl dan tidak ditimbulkan arus hubungsingkat. Dalam keadaan seperti pada gambar 17c, ggl pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b berarah meninggalkan kita. Bagian komutator yang dihubungkan dengan sisi a mengadakan kontak dengan sikat I dan bagian yang dihubungkan dengan sisi b mengadakan kontak dengan sikat II, sehingga polaritas sikat tetap sama. Meskipun ggl dalam belitan berubah arahnya, tegangan pada sikat-sikat selalu tetap berarah sama.
c.   Rangkuman
1.    Magnit dalam keadaan tergantung bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi.
2.    Magnit adalah baja yang dapat menarik besi, nikel dan kobalt.
3.    Magnit mempunyai sifat yaitu kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub yang tak senama tarik menarik.
4.    Kemagnitan listrik ialah kemagnitan yang dibangkitkan oleh arus listrik. Kumparan kawat yang dialiri arus listrik dapat menimbulkan medan magnit
B.      KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1: Resistor
a.   Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1
Setelah mempelajari materi tentang resistor ini diharapkan siswa dapat:
1.        Menentukan nilai resistor dengan membandingkan hasil identifikasi kode warna dan pengukuran dengan multimeter.
2.        Menentukan nilai resistor yang dirangkai seri.
3.        Menentukan nilai resistor yang dirangkai paralel
4.        Menentukan nilai resistor yang dirangkai seri-paralel.

b.   Uraian Materi
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω)
Macam-macam Resistor :
 
Gambar 1. Simbol  Fixed Resistor

Gambar 2. Fixed Resistor  1 KΩ 5%/2 Watt

Gambar 3.ukuran resistor menurut watt-nya

1.   Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap (Fixed Resistor) adalah hambatan yang nilai  hambatannya tetap karena ukuran hambatannya sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor.
Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka.
Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna.
Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.
a)        Warna-warna Kode.
Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap:
Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor


Gamabar 4.resistor 4 gelang warna
Gamabr 5.resistor 5 gelang warna
Gambar 6.resistor 6 gelang warna

1.   Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potentio)
a)     




























Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 4 di bawah .
b)      Trimpot
Nilai hambatan Trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut :
Gambar 7.bentuk trimpot
Gamabr 2.simbol trimpot

a)      Resistor tidak linier

Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:  

  •      Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.

1)       PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya.

Gambar 8.PTC dan Simbol
2)       NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya.
Gambar 9.simbol NTC

Gambar 9.NTC

3)       LDR (Light Dependen Resistor)
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.
Gambar 10.simbol LDR 


Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 2 dan 3 ( bentuk fisik ldr )




1.   Rangkaian
a)     Rangkaian Seri
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai.

Gamabar 13.rangkaian seri resistor
ya,kita anggap saja rangkaian seri tersebut setiap resistornya bernilai 1 k
ohm.lihat contoh rumus d bawah ini yaaa :

RS = R1 + R2 + R3 ….        Rs = Resistansi Seri
                        Rs = 3 K Ω = 3.000 Ω

b)     Rangkaian Paralel
Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil, terganting dari hasil perbandingan nilai masing-masing.
Rp =   (R1 x R 2)/  (R1 + R2)=...
*Rp = Resistansi Paralel

ya kita ambil contoh yang sederhana aja pada gambar rangkaian di atas kita anggap saja nilai kedua resistor tersebut sama yaitu 2000 ohm,lihat penyelesaian di bawah ini :
Rp : 2k x 2k
       2k + 2k
= 1 K ohm
= 1000 ohm


c)     Rangkaian Seri Paralel






Adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.
Gambar 13.rangkaian seri paralel
oke,biar mudah kita ilustrasikan saja R1=500Ω, R2=2KΩ, R3=1KΩ, R4=6KΩ.ya,rumusnya ada di bawah ini:

RUMUS :
RT =  R1 + ( Rp)
Rp = RS x R4  
        RS + R4
RS = R2+R3

penyelesaian :

    RS =   2 K Ω  +  1 K Ω

            =   3 K Ω
       Rp =  3 K Ω  x  6 K Ω
                3 K Ω  +  6 K Ω
à     Rp = 2 K Ω


       RT =  500 Ω  + 2  K Ω  à1 K Ω = 1.000 Ω
           =  500 Ω   + 2.000 Ω
           =  2.500 Ω
           =  2 K 5 Ω
Jadi,hasil dari rangkaian resistor seri paralel adalah  2 K 5 Ω.

d) rangkuman
1.        Resistor adalah komponen pasif yang fungsinya sebagai penahan aliran listrik dalam rangkaian elektronik, maka dapat dipakai untuk mengatur arus listrik dan membagi tegangan listrik.
2.        Macam-macam Resistor dapat dikelompokkan kedalam :
a)    Resistor dengan nilai resistansi tetap (Fixt Resistor), nilai resistansinya memakai kode warna :
     1). resistor dengan 4 cincin warna toleransi 5%,10%.
     2). resistor dengan 5 cincin warna toleransinya 1%.
b) a)    Resistor dengan nilai resistansi, dapat dirubah linier/Variabel:
     1)       Potentio: Geser, Putar.
2)       Trimer Potentio (Trimpot), perubahan dengan alat obeng.
c)    Resistor dengan nilai perubahan resistansi tidak linier:
1)       Berubah positif terhadap kenaikan suhu PTC.
2)       Berubah negatif terhadap kenaikan suhu NTC.
3)       Berubah negatif terhadap terhadap kenaikan intensitas sinar LDR.
d)    Resistor dirangkai seri nilai resistansinya hasil jumlah seluruh nilai resistansi dalam rangkaian.
e)   Resistor dirangkai parallel nilai resistansinya merupakan hasil perbandingan dari nilai resistansi dalam rangkaian.
f)    Resistor yang dirangkai seri parallel nilai resistansi penggantinya merupakan hasil kombinasi nilai seri parallel dalam rangkaian sesuai konfigurasi merangkainya.