بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
A.
Kegiatan Belajar
Kegiatan
Belajar 1
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
Setelah
menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini , anda diharapkan dapat:
1. Menuliskan
susunan sebuah atom suatu benda
2. Menuliskan
sifat-sifat dari mutan listrik
3. Menuliskan
lima cara membangkitkan beda potensial (tegangan)
4. Menuliskan
pengertian arus listrik
5. Menuliskan
pengertian tahanan listrik
6. Menghitung
besar tahanan suatu kawat listrik
7. Menuliskan
kelebihan energi listrik dibanding dengan energi lain
b.
Uraian
Materi
1. Molekul
dan Atom
Benda padat, cair dan gas terdiri dari
molekul-molekul. Molekul merupakan
bagian yang terkecil dari bahan dan masih mempunyai sifat-sifat yang sama
dengan bahannya. Molekul itu sendiri tersusun dari atom dan atom tersusun dari
sebuah inti (nukleus) yang dikitari oleh elektron dengan kecepatan yang amat
tinggi. Gambar 1-1 merupakan ilustrasi dari sebuah atom.
Gambar 1. Elektron-elektron yang bermuatan negatif mengitari inti yang
bermuatan positif. Dilintasan yang terluar terdapat elektron bebas.
Elektron merupakan suatu partikel listrik yang mengandung muatan negatif
(-). Karena kecepatannya dalam mengitari inti, maka elektron mempunyai tenaga
(energi) yang amat besar. Inti atom terdiri ari proton dan elektron. Proton
memiliki massa ± 1836 kali massa elektron dan mempunyai muatan listrik positip
(+) yang sama besarnya dengan muatan litrik seluruh elektron yang mengitarinya,
tetapi arahnya berlawanan sifatnya. Neutron tidak bermuatan listrik (netral).
Muatan listrik yang senama
(positif dan positif atau negatif dan negatif) mempunyai sifat tolak menolak.
Muatan listrik yang tidak senama (positif dan negatif) mempunyai sifat tarik
menarik. Proton di dalam inti saling menolak, tetapi dengan elektron saling
tarik menarik. Karena gaya tarikan yang kuat inilah elektron tidak terlepas
dari lintasannya. Tetapi pada lintasan terluar yang terjauh jaraknya dari inti,
tarikan antara elektron dan proton kurang kuat. Elektron pada lintasan terluar
dapat keluar dari ikatan atomnya bila terpengaruh oleh suatu energi. Elektron
yang keluar dari ikatan atomnya disebut elektron bebas. Jumlah proton di dalam
atom sama dengan jumlah elektron yang mengitari inti, maka atom itu netral
(tidak bermuatan). Susunan atom disegala macam zat itu sama. Perbedaannya hanya
di dalam jumlah proton, neutron dan elektronnya. Misalnya atom zat air
mempunyai satu proton dan tidak ada neutron didalam intinya. Hanya ada satu
elektron yang mengitari inti (Gambar 2). Atom Helium mempunyai dua proton dan
dua neutron didalam intinya, dikelilingi oleh dua elektron (Gambar 3).
Sedangkan inti atom Lithium tersusun dari tiga proton dan empat neutron dikelilingi
oleh tiga elektron (Gambar 4). Jumlah protonnya dan elektronnya menunjukkan
urutan nomor atau zat. Jadi zat air mempunyai nomor atom satu, Helium dua,
Lithium tiga, begitu seterusnya dengan zat lainnya.
Gambar 2. Atom Zat Air, Satu Proton, Satu Elektron
Gambar 3. Atom Helium, dua proton, dua neutron, dan dua
elektron
Gambar 4. Atom Lithium, tiga proton, empat neutron, tiga
elektron
2. Pengertian
Tegangan (Beda Potensial) Listrik
Benda yang bermuatan listrik bila dihubungkan dengan tanah (bumi) akan
menjadi netral kembali, karena memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi
atau mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi
benda yang bermuatan itu dalam keadaan tidak seimbang muatannya atau tegang,
maka benda yang bermuatan tersebut juga bertegangan atau berpotensial. Dua
benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak sama. Antara dua
benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat muatannya terdapat
beda potensial listrik (biasa sebagai tegangan listrik).
Ada beberapa cara membangkitkan beda potensial
(tegangan) yaitu dengan cara:
a.
Induksi
b.
Tenaga kimiawi
c.
Panas
d.
Cahaya
e.
Listrik piezo
3. Pengertian
Arus Listrik
Perpindahan elektron bebas dalam suatu
penghantar yang dihubungkan pada kutub positif (kekurangan elektron) sebuah
batery dan kutub negatif (kelebihan elektron) sebuah baterai disebut arus
elektron. Gambar 5
menunjukkan jalannya elektron bebas yang berpindah dari atom ke atom di dalam
penghantar.
Gambar 5. Atom no
2 yang kekurangan elektron menarik elektron Bebas dari atom pertama.
Atom no 3
yang kekurangan elektron menarik elektron bebas tadi dari atom no 2, begitu
seterusnya elektron bebas berpindah dari atom ke atom sepanjang penghantar,
merupakan arus elektron
Jadi arus elektron
terjadi bila ada proses perpindahan elektron. Arus listrik mengalir dari titik
positif ke titik negatif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah perpindahan
elektron. Kuat arus listrik tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas
yang pindah melewati suatu penampang dalam satu satuan waktu. Satuan untuk
banyaknya elektron ialah coulomb. Satu coulomb sama dengan 6,28x1018 elektron.
Kuat arus listrik
mempunyai satuan amper (coulomb/second).
4. Pengertian
hambatan listrik
Perjalanan elektron
dalam penghantar (kawat penghantar) amat berliku-liku di antara berjuta-juta
atom. Dalam perjalanannya elektron bertumbukan satu dengan yang lainnya dan
juga bertumbukan dengan atom. Rintangan yang terdapat di dalam penghantar ini
disebut tahanan penghantar itu. Satuan tahanan penghantar ialah ohm diberi
lambang Ω (omega).
Satu ohm ialah satu
kolom air raksa yang panjangnya 1,063 m dan berpenampang 1 mm2 pada
suhu 0o celcius.
Penghantar yang
mempunyai tahanan kecil amat mudah dialiri arus listrik, dikatakan mempunyai
daya hantar listrik yang besar. Penghantar yang mempunyai tahanan besar, sulit
dialiri arus listrik, dan dikatakan mempunyai daya hantar listrik yang kecil.
Jadi kita katakan bahwa besarnya nilai tahanan berbaning terbalik dengan
besarnya nilai arus yang mengalir.
Tahanan suatu
penghantar dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
R = ρ x l/q
Dimana : R = tahanan dalam satuan ohm
L = panjang penghantar
dalam satuan meter
ρ = tahanan jenis penghantar dalam satuan ohm-mm2/m
q = luas penampang
penghantar dalam satuan mm2
Contoh:
Kawat tembaga yang
panjangnya 10 m dengan luas penampang 0,5 mm2 dan tahan jenisnya
0,0175. Hitunglah besarnya tahanan kawat itu.
Jawab:
R = ρ x l/q
10 x 0,0175
R = ----------------- à R= 0,035 ohm
0,5
5. Manfaat
Dasar dari Kelistrikan
Listrik
merupakan suatu bentuk tenaga atau energi seperti panas, cahaya, tenaga mekanik
dan tenaga kimiawi. Energi
listrik mempunyai kelebihan dibanding dengan energi lain diantaranya ialah:
·
Energi
listrik lebih mudah disalurkan
·
Energi
listrik lebih mudah didistribusikan kedaerah yang luas
·
Energi
listrik dapat lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi
energi panas, cahaya, tenaga mekanik, kimiawi.
Kita menggunakan istilah listrik apabila listrik itu
digunakan untuk menjalankan motor listrik, menyalakan lampu, menghasilkan panas
dan membuat maknit listrik. Sedangkan istilah elektronik pada umumnya kita
pakai apabila listrik itu digunakan untuk menyalakan pesawat radio, televisi,
amplifier, komputer dan lain-lain alat eletronik yang memakai transistor atau
IC.
Penggunaan listrik:
·
Dalam
rumah tangga digunakan untuk menyalakan lampu, memanaskan seterika listrik,
menyalakan kipas angin (Fan), menyalakan radio, TV, tape, amplifier, coolcas,
pompa air, dll.
·
Dalam
dunia perdagangan dan inustri, listrik digunakan untuk pesawat telepon,
alat-alat komunikasi radio, komputer, mesin-mesin produksi seperti mesin bubut,
gerinda, yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.
·
Untuk
angkutan listrik digunakan untuk menjalankan kereta api listrik, mobil listrik.
B.
Rangkuman
1. Arus listrik sama dengan arus elektron tetapi berlawanan
arahnya
2. Hambatan kawat listrik dapat dihitung dengan rumus:
R =R = ρ x l/q
Dimana: R = tahanan dalam satuan ohm
L = panjang penghantar
dalam satuan meter
ρ = tahanan jenis penghantar dalam satuan ohm-mm2/m
3.
Kelebihan energi listrik dibanding dengan energi lain
ialah:
a) Energi
listrik lebih mudah disalurkan
b) Energi
listrik lebih mudah didistribusikan ke daerah yang luas
c) Energi
listrik lebih mudah diubah kedalam bentuk energi lain, misalnya menjadi energi
panas, cahaya, tenaga mekanik, kimiawi.
Kegiatan
Belajar 2
a.
Tujuan
Kegiatan Pemelajaran
Setelah
menyelesaikan kegiatan belajar 2 ini, siswa diharapkan dapat:
1. Menuliskan
manfaat magnit pada teknik listrik dan teknik elektronika
2. Menghitung
besar gaya tarik antara dua kutub magnit
3. Menuliskan
manfaat magnit listrik pada teknik elektronika
4. Menuliskan
fungsi motor listrik pada umumnya
5. Menuliskan
fungsi generator listrik pada umumnya
b.
Uraian
Materi
1. Magnit
Sebuah magnit adalah
sepotong baja yang dapat menarik potongan baja, besi, nikel dan kobalt. Magnit alam
ditemukan di Magnesia sebuah kota dekat Smyrna di Turki (kata magnit berasal
dari Magnesia ini). Magnit yang dibuat orang pada dasarnya mempunyai tiga
bentuk yaitu magnit batang, magnit tapal kuda dan magnit jarum.
Gambar 6. jenis magnet
Gaya tarik magnit yang
terkuat terdapat pada ujung-ujungnya yang disebut kutub.
Apabila sebuah magnit
jarum kita gantungkan dengan seutas tali, maka magnit jarum itu selalu
mengambil kedudukan yang tetap, satu kutub menunjuk ke utara, dan kutub lain menunjuk ke selatan.
Kutub yang menunjuk kearah utara disebut kutub utara dan kutub yang menunjuk ke
arah selatan disebut kutub selatan.
Jika kutub utara kita
dekatkan pada kutub utara, maka kutub utara magnit jarum tadi menghindar
(menjauh). Tetapi jika kutub selatan kita dekatkan dengan kutub
utara magnit jarum itu, maka mendekatlah kutub utara magnit jarum itu kekutub
selatan. Jadi kutub magnit yang senama tolak-menolak dan kutub magnit yang
tidak senama tarik menarik.
Besar gaya tolak atau
gaya tarikantara dua kutub magnit dinyatakan oleh coulomb dengan rumus:
M1 x M2
K = ------------- K = gaya dalam satuan dine
R2 1
dine = 1,02 mg gaya
M1 = kuat kutub pertama dengan
satuan weber
M2
= kuat kutub kedua dengan
satuan weber
R = jarak antara
dua kutub dalam
satuan
Gambar 7 . Dua Kutub Magnit yang
saling berhadapan dengan jarak R
Misalnya sebuah kutub
utara dengan kuat kutub 5 weber berada dekat kutub selatan dengan kuat kutub 10
weber. Jarak antara dua kutub 0,5 cm. Maka besar gaya tarik antara kedua kutub
itu ialah :
M1 x M2 5
x 10
K = ------------- K =
------------- K = 200 dine
R2 (0,5)2
Medan magnit ialah
ruang yang didalamnya terdapat pengaruh garis gaya magnit. Garis-garis gaya
magnit keluar dari kutub utara berjalan di luar magnit masuk ke kutub selatan.
Di dalam magnit garis gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.
Gambar 8 . Garis Gaya Magnit
Manfaat magnit dalam
teknologi elektronika antara lain untuk :
·
Loudspeaker
·
Microphone
·
Motor
tape
·
Head
erase tape
·
Motor
kipas (fan) pendingin
2. Kemagnitan Listrik
Yang dimaksud
kemagnitan listrik ialah kemagnitan yang dibangkitkan oleh arus listrik.
Misalnya arus listrik yang mengalir didalam penghantar membangkitkan magnit
disekelilingnya. Sebuah kumparan (lilitan) kawat bila dialiri listrik akan
membangkitkan medan magnit, satu ujung menjadi kutub utara dan ujung yang lain
menjadi kutub selatan.
Hubungan arah arus dan
garis gaya magnit dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, seperti gambar
di bawah ini.
Gambar
9. Menentukan Arah Garis Gaya Magnit Listrik
Ibu jari yang menunjuk
ke depan sebagai arah arus yang mengalir dalam penghantar. Sedangkan keempat
ibu jari yang melingkari penghantar menunjukkan arah garis gaya magnit. Bila
arus yang mengalir dalam penghantar diperbesar, maka medan magnitpun membesar,
garis-garis gayanya mengembang. Kalau arus diperlemah garis-garis gayanya
menyusut dan akan menghilang bila arus dihentikan.
Gambar
10. Garis Gaya yang Mengembang
Gambar
11. Garis Gaya yang Menyusut
Apabila sepotong
penghantar kita belit-belitkan menjadi susunan banyak lilit disebut kumparan.
Jika melalui kumparan kita alirkan arus listrik, maka tiap lilit menjadi magnit
tipis dan seluruhnya membentuk sebuah magnit besar yang sifatnya seperti batang
magnit. Garis-garis gaya keluar
dari kutub utara masuk ke kutub selatan. Di dalam ruang kumparan garis-garis
gaya berjalan dari kutub selatan ke kutub utara.
3. Prinsip Dasar Motor Arus Searah
Motor listrik ialah
mesin berputar yang bertujuan mengubah daya listrik menjadi daya mekanik.
Gambar 13
memperlihatkan kumparan jangkar yang terdiri dari satu belitan kawat dan
terletak diantara kutub-kutub magnit.
Gambar
13 Prinsip Dasar Motor Arus Searah
Kalau kumparan itu
dilalui arus, maka pada tiap-tiap sisi kumparan akan timbul medan magnit
listrik. Medan magnit listrik ini akan menimbulkan gaya Lorentz. Arah gaya itu
ditetapkan dengan kaidah tangan kiri. Apabila tangan kiri diletakkan sedemikian
rupa sehingga garis-garis gaya magnit dari kutub utara ke kutub selatan jatuh
pada tapak tangan, sedangkan jari-jari yang direntangkan menunjuk arah arus
yang mengalir pada lilitan, maka ibu jari yang direntangkan itu menunjukkan
arah gaya pada kawat. Kedua gaya yang timbul itu merupakan sebuah kopel. Jika
kopel itu lebih besar dari kopel mekanik yang berlawanan, maka kumparan itu
akan berputar. Kalau kumparan berputar 90o kopel itu menjadi nol,
karena lengan kopel kopel itu menjadi nol. Untuk menggerakkan kumparan melalui
kedudukan mati (nol), maka kumparan itu harus bertenaga gerak yang cukup kuat,
sedang arah arus dalam kumparan pada saat itu harus juga dibalikkan. Untuk
membalikkan arah arus dibutuhkan sebuah komutator.
Kopel yang dibangkitkan
oleh satu kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai
maksimal dan nol. Untuk mendapatkan kopel yang lebih sama rata dan juga lebih
besar, diperlukan sejumlah besar kumparan di sekeliling jangkar.
Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri pada komutator.
4. Prinsip Generator Arus Searah
Fungsi dari generator
ialah mengubah daya mekanik (putar) menjadi daya listrik.
Kerja sebuah generator
berdasarkan arus imbas listrik. Kumparan yang terdiri dari banyak lilit
diputarkan dalam medan magnit, sehingga memotong garis-garis gaya magnit dan
terjadilah ggl (gaya gerak listrik) di dalam kumparan itu. Gambar 14 menunjukkan prinsip terjadinya ggl hasil
induksi dalam kumparan.
Gambar 14. Prinsip Terjadinya Ggl Hasil Induksi dalam Kumparan
Gambar 15
memperlihatkan sebuah lilit kawat penghantar yang diputarkan di dalam
medan magnit. Sisi kanan dan sisi kiri lilit memotong garis gaya magnit,
sehingga dalam kedua sisi kawat dibangkitkan ggl. Arah ggl di sisi kiri ke belakang,
di kawat sisi kanan kemuka (hal ini berlawanan karena arah gerakannya juga
berlawanan).
Gambar
15 . Arah Ggl dalam Sebuah Kumparan
Jika masing-masing ujung belitan itu dihubungkan dengan
cincin-cincin tembaga, yang tersekat terhadap poros dan terhadap satu dengan
lainnya, maka pada lilitan itu dapat dihubungkan sebuah tahanan luar dengan
sikat-sikat sedemikian, sehingga belitan dengan tahanan luar itu selalu
merupakan suatu rangkaian tertutup. Sebagai akibat tegangan bolak balik yang
dibangkitkan di dalam lilitan, maka pada rangkaian tahanan timbul arus
bolak-balik. Cincin-cincin tembaga itu tadi disebut komutator (pembalik).
Untuk menentukan arah
arus pada tiap-tiap titik berlaku juga kaidah “tangan kanan”. Gambar 16
memperlihatkan cara menentukan ggl pada belitan sebuah generator.
Gambar
16. Menentukan Ggl pada Belitan Sebuah Generator
Pemasangan sikat-sikat pada komutator harus sedemikian
rupa sehingga sikat-sikat itu pindah dari satu kelain setengah bulatan pada
saat perubahan arah ggl, arus didalam belitan berubah arahnya yaitu pada saat
belitan melalui garis netral.
Gambar
17. Posisi Arah Arus pada Setengah Putaran Belitan
Bila kumparan diputar seperti dalam keadaan pada gambar 17a,
maka ggl pada sisi a berarah meninggalkan kita dan pada sisi b berarah menuju
kita. Dalam rangkaian luar arus mengalir dari sikat I ke sikat II, dan pada saat itu sikat II berpolaritas
negatif.
Jika belitan itu sudah
mencapai keadaan seperti pada gambar 17b, maka kedua bagian komutator
dihubungkan oleh sikat-sikat dan untuk sementara waktu belitan-belitan dihubung
singkat. Hal ini tidak merugikan karena belitan melalui garis netral, sehingga
tidak dibangkitkan ggl dan tidak ditimbulkan arus hubungsingkat. Dalam keadaan
seperti pada gambar 17c, ggl pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b
berarah meninggalkan kita. Bagian komutator yang dihubungkan dengan sisi a
mengadakan kontak dengan sikat I dan bagian yang dihubungkan dengan sisi b
mengadakan kontak dengan sikat II, sehingga polaritas sikat tetap sama.
Meskipun ggl dalam belitan berubah arahnya, tegangan pada sikat-sikat selalu
tetap berarah sama.
c.
Rangkuman
1.
Magnit
dalam keadaan tergantung bebas selalu menunjuk arah utara dan selatan bumi.
2.
Magnit
adalah baja yang dapat menarik besi, nikel dan kobalt.
3.
Magnit
mempunyai sifat yaitu kutub yang senama tolak-menolak, sedangkan kutub yang tak
senama tarik menarik.
4.
Kemagnitan
listrik ialah kemagnitan yang dibangkitkan oleh arus listrik. Kumparan kawat yang dialiri arus listrik dapat menimbulkan medan
magnit
B.
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1: Resistor
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1
Setelah mempelajari materi
tentang resistor ini diharapkan siswa dapat:
1.
Menentukan nilai resistor dengan membandingkan hasil identifikasi
kode warna dan pengukuran dengan multimeter.
2.
Menentukan nilai resistor yang dirangkai seri.
3.
Menentukan nilai resistor yang dirangkai paralel
4.
Menentukan nilai resistor yang dirangkai
seri-paralel.
b.
Uraian
Materi
Resistor atau Tahanan adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang
untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin
berwarna dalam OHM (Ω)
Macam-macam Resistor :
Gambar 1. Simbol Fixed Resistor
Gambar 2. Fixed Resistor 1 KΩ 5%/2 Watt
Gambar 3.ukuran resistor menurut watt-nya
1. Resistor Tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap (Fixed
Resistor) adalah hambatan yang nilai hambatannya tetap karena ukuran hambatannya
sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak
ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui
nilai tahanannya, pada bodi Resistor
diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor.
Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25
Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna
melainkan langsung ditulis dengan angka.
Resistor tetap/Fixed Resitor umumnya dibuat dari bahan
Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna
dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna.
Untuk Resitor dengan toleransi 5%
dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna,
sedang untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.
a)
Warna-warna Kode.
Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada
masing-masing cincin/gelang warna pada
Resistor tetap:
Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor
Gamabar 4.resistor 4 gelang warna |
Gamabr 5.resistor 5 gelang warna
Gambar 6.resistor 6 gelang warna
1. Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potentio)
a)
Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 4 di bawah .
Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 4 di bawah .
b)
Trimpot
Nilai
hambatan Trimpot dapat diubah-ubah
dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut :
Gambar 7.bentuk trimpot
Gamabr 2.simbol trimpot
a)
Resistor tidak linier
Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya:
- Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya
makin besar nilai hambatanya.
Gambar 8.PTC dan Simbol
2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin
tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya.
Gambar 9.simbol NTC
Gambar 9.NTC
3) LDR (Light Dependen Resistor)
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Makin besar
intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil.
Gambar 10.simbol LDR
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 2 dan 3 ( bentuk fisik ldr )
1.
Rangkaian
a)
Rangkaian
Seri
Resistor
yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari seluruh resistor
yang dirangkai.
Gamabar 13.rangkaian seri resistor
ya,kita anggap saja rangkaian seri tersebut setiap resistornya bernilai 1 k
ohm.lihat contoh rumus d bawah ini yaaa :
RS = R1 + R2 + R3 …. Rs =
Resistansi Seri
Rs = 3 K Ω
= 3.000 Ω
b) Rangkaian Paralel
Resistor yang diparalel nilai resistansinya akan semakin kecil,
terganting dari hasil perbandingan nilai masing-masing.
Rp = (R1 x R 2)/ (R1 + R2)=...
*Rp = Resistansi
Paralel
ya kita ambil contoh yang sederhana aja pada gambar rangkaian di atas kita anggap saja nilai kedua resistor tersebut sama yaitu 2000 ohm,lihat penyelesaian di bawah ini :
Rp : 2k x 2k
2k + 2k
= 1 K ohm
= 1000 ohm
c) Rangkaian Seri Paralel
Adalah merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri
yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi
dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis
rangkaian, melalui penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian
seri atau paralel.
KEGIATAN BELAJAR 2
Gambar 13.rangkaian seri paralel
oke,biar mudah kita ilustrasikan saja R1=500Ω, R2=2KΩ, R3=1KΩ, R4=6KΩ.ya,rumusnya ada di bawah ini:
RUMUS :
RT = R1 + ( Rp)
Rp = RS x R4
RS + R4
RS = R2+R3
penyelesaian :
RS =
2 K Ω + 1 K Ω
=
3 K Ω
Rp =
3 K Ω x 6 K Ω
3 K Ω + 6 K Ω
à Rp = 2 K Ω
RT = 500 Ω + 2 K Ω à1 K Ω = 1.000 Ω
=
500 Ω + 2.000 Ω
= 2.500 Ω
=
2 K 5 Ω
Jadi,hasil dari rangkaian resistor seri paralel adalah 2 K 5 Ω.
d) rangkuman
1.
Resistor adalah komponen pasif yang fungsinya sebagai
penahan aliran listrik dalam rangkaian elektronik, maka dapat dipakai untuk
mengatur arus listrik dan membagi tegangan listrik.
2.
Macam-macam Resistor dapat dikelompokkan kedalam :
a)
Resistor dengan nilai resistansi tetap (Fixt Resistor), nilai resistansinya
memakai kode warna :
1). resistor dengan 4 cincin warna toleransi 5%,10%.
2). resistor dengan 5 cincin warna toleransinya 1%.
b) a)
Resistor dengan nilai resistansi, dapat dirubah
linier/Variabel:
1)
Potentio: Geser, Putar.
2)
Trimer Potentio (Trimpot), perubahan dengan alat obeng.
c)
Resistor dengan nilai perubahan resistansi tidak
linier:
1)
Berubah positif terhadap kenaikan suhu PTC.
2)
Berubah negatif terhadap kenaikan suhu NTC.
3)
Berubah negatif terhadap terhadap kenaikan
intensitas sinar LDR.
d)
Resistor dirangkai seri nilai resistansinya hasil
jumlah seluruh nilai resistansi dalam rangkaian.
e) Resistor dirangkai parallel nilai
resistansinya merupakan hasil perbandingan dari nilai resistansi dalam
rangkaian.
f)
Resistor yang dirangkai seri parallel nilai resistansi
penggantinya merupakan hasil kombinasi nilai seri parallel dalam rangkaian
sesuai konfigurasi merangkainya.
KEGIATAN BELAJAR 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar